Rabu, 28 Oktober 2015

Bakteri

Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
  1. Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal. 
  2. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru
1) BakteriStruktur bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Bacillus : bakteri berbentuk batang atau basil. Terdapat tiga macam bentuk bacillus, yaitu :
  • Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai. Contoh: Bacillus antrhracis, penyebab penyakit antraks 
  • Diplobasil, berkelompok dua-dua.
  • Basil tunggal.
Coccus : bakteri berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
  • Monococcus, tunggal 
  • Diplococcus, berkoloni dua-dua
  • Sreptococcus, seperti rantai Ilmu Pengetahuan Alam – Kelas VII SMP/MTs 207
  • Staphylococcus, seperti buah anggur
  • Sarcina, berbentuk kubus.
Spirillum : bakteri berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk spririllum, yaitu :
  • Spiral, berbentuk lebih dari setengah lingkaran 
  • Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran
  • Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin.
Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Bakteri yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :

Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum ; mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
Rhizobium radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
  • Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus. 
  • Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
  • Clostridium tetani, pemyebab penyakit tetanus
  • Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.

2) Ganggang biru (Chyanophyta).
Merupakan ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah. Mengapa diberi nama ganggang biru? Nama ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru. Manfaat ganggang biru, antara lain: Anabaena azollae digunakan sebagai pupuk, Spirullina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain–lain.

Minggu, 25 Oktober 2015

Kedudukan dan Perpindahan




Bagaimana suatu benda dikatakan bergerak? Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan tertentu. Misal kamu berada dalam bus yang bergerak meninggalkan halte (tempat pemberhentian). Bila halte ditetapkan sebagai titik acuan maka bus dan kamu di katakan bergerak terhadap halte. Apabila bus ditetapkan sebagai titik acuan maka kamu dikatakan tidak bergerak (diam) terhadap bus. Keadaan ini sering disebut gerak bersifat relatif artinya, benda dapat dikatakan bergerak terhadap titik acuan tertentu, tetapi tidak bergerak terhadap benda lain. Benda yang bergerak lurus menempuh lintasan garis lurus. Misal, bola yang menggelinding, kelereng yang menggelinding. Lintasan adalah titik– titik berurutan yang dilalui oleh suatu benda yang bergerak.

Kedudukan dan Perpindahan

Konsep
Suatu benda dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan kedudukan terhadap suatu titik yang ditetapkan sebagai acuan atau patokan.
Kedudukan sama artinya dengan letak. Kedudukan suatu benda dapat dinyatakan terhadap titik sembarang yang disebut titik acuan. Kedudukan suatu benda ditentukan oleh jarak terhadap titik acuan tertentu.

Keduduka Benda pada Garis Lurus

Misal titik X ditetapkan sebagai titik acuan, maka kedudukan titik P adalah + 4. Kedudukan titik Z adalah –7. Andaikan titik W ditetapkan sebagai titik acuan, bagaimanakah kedudukan titik yang lainnya? Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda akibat terjadinya perubahan waktu. Perpindahan bergantung pada kedudukan awal dan akhir,dan tidak bergantung pada lintasan yang ditempuh. Misal benda berpindah dari kedudukan x1 ke kedudukan x2, maka perpindahan kedudukan dirumuskan :

P12 = x2 – x1

Kata Kunci :

rumus perpindahan,rumus perpindahan benda,Benda dikatakan berpindah jika,jika benda mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan tertentu maka benda dikatakan,perpindahan bergantung pada,kapan benda dinyatakan bergerak,jika benda mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan tertentu maka benda dikatskan,Rumus kedudukan,perpindahan benda,contoh soal fisika kedudukan

Pengelolaan Pencemaran Udara

PENGELOLAAN PENCEMARAN UDARA
Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung suatu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi; sehingga menggangu manusia , hewan tumbuhan, dan makhluk hidup lain di dalam suatu lingkungan. Berdasarkan terjadinya polusi udara dikategorikan menjadi dua tipe utama pencemaran udara yaitu:
1. Polutan primer
Polutan primer yaitu zat kimia yang mengandung toksik dan masuk secara langsung ke udara dalam konsetrasi yang merugikan manusia. Zat kimia tersebut dapat berupa komponen alami udara yang konsentrasinya meningkat (misalnya CO2)
2. Polutan sekunder
Polutan sekunder yaitu zat kimia yang merugikan manusia yang terbentuk dalam atmosfer melalui reaksi kimia di antara komponen udara yang ada.
Usaha pencegahan pencemaran udara sebagai berikut;
  1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan
  2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan
  3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam larutan pengikat sebelum dibebaskan ke air. atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas
  4. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu permukiman atau kota
  5. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angktutan pribadi
  6. Memperbanyak tanaman hijau di daera polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai inikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.

Sistem Organisasi Kehidupan

SISTEM ORGANISASI  KEHIDUPAN
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

Sel adalah satuan terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga
untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop. Bagian-bagian sel meliputi :
  1. 1.      Selaput Plasma atau Membran Plasma.
Membran plasma merupakan  bagian sel yang paling luar. Membran plasma berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan oksigen kedalam sel serta keluarnya zat-zat sisa.
  1. 2.      Sitoplasma
Berupa cairan yang tersusun dari air, protein, karbohidrat, lemak, garam-garam mineral, dan vitamin yang terdapat diantara nukleus dan membrane plasma. Sitoplasma mengandung organel-organel sel, seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dan kompleks golgi.
  1. 3.      Inti Sel ( nukleus )
Inti sel merupakan pusat pengatur seluruh kegiatan sel, terutama perkembangan sel. Di dalamnya terdapat kromosom yang berfungsi sebagai penentu sifat yang dapat diturunkan.
Pembeda
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Selaput Plasma
(membran plasma)
Tidak dilindungi dinding sel yang tebal dan  kuat sehingga bentuknya tidak tetap
Dilindungi dinding sel yang tebal dan kuat yang tersusun oleh zat selulosa sehingga bentuknya tetap
Sitoplasma
Tidak mengandung kloroplas
Mengandung plastida atau butir pembawa zat warna seperti kloroplas pada daun mengandung klorofil atau zat hijau daun tempat berlangsungnya proses fotosintesis
Rongga sel (vakuola)
Kecil dan bersifat sementara
Lebih besar karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan makanan
Sentrosom
Memiliki, berperan dalam pembelahan sel
Tidak memiliki
B.Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang menpunyai bentuk dan fungsi yang sama.
  1. Jaringan Pada Hewan
Umumnya pada hewan bertulang belakang dan manusia terdapat jaringan-jaringan berikut.
a.      Jaringan Epitelium.
Tersusun dari sel-sel pipih yang melapisi berbagai rongga pada tubuh dan membentuk kulit yang membungkus tubuh. Fungsi jaringa epithelium adalah :
1)      Menutupi dan melapisi permukaan tubuh ( misalnya kulit )
2)      Mengabsorpsi atau menyerap zat ( misalnya epitelium di usus )
3)      Menyekresi atau mengeluarkan zat yang berguna ( misalnya epitelium kelenjar )
4)      Sensori ( misalnya neuroepitelium )
5)      Kontraktil ( misalnya mioepitelium di kelenjar susu )
6)      Tempat difusi zat ( misalnya di alveolus dan di pembuluh darah kapiler )
b.      Jaringan Ikat atau Konektif
Sesuai fungsinya, jaringan ikat dibedakan sebagai berikut.
1)      Jaringan ikat penunjang, fungsinya memberi kekuatan dan perlindungan organ tubuh yang lemah. Contohnya tulang rawan dan tulang.
2)      Jaringan ikat penghubung, fungsinya menghubungkan bagian-bagian tubuh. Contohnya tendon dan ligamen.
3)      Jaringan ikat berserat, fungsinya sebagai bantalan bagi organ tubuh dan tempat melintas pembuluh darah dan saraf. Contohnya jaringan lemak.
4)      Jaringan hematopoietik ( darah ), fungsinya sebagai sumber segala sel dalam darah. Contohnya sumsum tulang.
c.       Jaringan Otot
Jaringan otot dibedakan menjadi sebagai berikut.
1)      Otot rangka, berfungsi menggerakkan anggota tubuh
2)      Otot halus, terdapat pada organ berongga
3)      Otot jantung, hanya terdapat pada jantung
d.      Jaringan Saraf
Terdiri dari sel-sel saraf ( neuron ) yang berfungsi menghantarkan dan Terdiri dari sel-sel saraf ( neuron ) yang berfungsi menghantarkan dan mengolah impuls.
C.     ORGAN
Organ merupakan sekumpulan jaringan yang memiliki fungsi dan struktur sama. Setiap organ menjalankan fungsinya dan didukung oleh organ lainnya sehingga membentuk sistem organ. Organ pada hewan beragam kelengkapannya, semakin tinggi tingkatan suatu hewan maka organ-organnya semakin lengkap.
 a.         Organ pada Tumbuhan
Organ utama tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Organ yang lain seperti bunga dan buah dianggap sebagai modifikasi dari salah satu organ utama tersebut, misalnya bunga merupakan modifikasi dari daun.
b.          Organ pada Manusia dan Hewan
Organ pada hewan beragam kelengkapannya, semakin tinggi tingkatan suatu hewan maka organ-organnya semakin lengkap. Misalnya antara ikan dengan sapi, tentunya organ pada sapi lebih banyak dan kompleks dibandingkan organ pada ikan. Organ pada manusia lebih lengkap dibandingkan hewan dan tumbuhan Setiap organ memiliki fungsi khusus, misalnya mata untuk melihat, lambung untuk mencerna makanan, dan hidung untuk mencium bau. Organ-organ saling bekerjasama membentuk sistem organ, misalnya sistem pencernaan tersusun dari organ mulut, tenggorokan, lambung, usus, dan anus.
D.    SISTEM ORGAN
Di dalam tubuh organ–organ akan bekerja sama satu dengan lainnya. Tanpa ada kerjasama dengan organ lain proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Contoh jantung berfungsi untuk mengedarkan darah, tak dapat berkerja tanpa adanya organ lain seperti pembuluh darah. Begitu juga sebaliknya pembuluh tidak dapat berkerja tanpa adanya jantung. Kumpulan organ–organ dengan sistem tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ pada tumbuhan, antara lain : terdapat beberapa sistem yang dihubungkan dengan akar, batang, dan daun. Misalnya sistem pengangkutan, sistem pelindung, sistem penyokong dan lain sebagainya.
Sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain sistem pencernaan makanan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem pengeluaran, dan sistem hormon..
Di antara sistem–sistem tersebut, tidak bekerja sendiri–sendiri. Tetapi mereka saling bekerja sama sehingga membentuk proses kehidupan dalam organisme. Di dalam organisme terjadi susunan organisasi yang membentuk suatu organisme. Organisme yang terbentuk terdiri dari bagian terkecil yang disebut dengan sel, sampai akhirnya terbentuk organisme dengan urutan sebagai berikut:
Sel – Jaringan – Organ – Sistem Organ – Organisme

Klasifikasi Mahluk Hidup

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan kepada pemikiran para ahli dalam mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan syarat internasional. Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

1. Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup didefinisikan oleh Ernst Mayr sebagai “Pengaturan entitas dalam serangkaian kelas hierarkis, di mana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif di level kelas yang lebih tinggi.” Kelas didefinisikan sebagai "kumpulan entitas yang sama".
2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
  3. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
  4. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
  5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
3. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
  1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup
Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk hidup:
  1. Menggunakan bahasa Latin
  2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.
  3. Genus terletak di kata pertama
  4. Spesies terletak di kata kedua
  5. Dicetak miring atau diisi garis bawah
  6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
  7. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital
Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.
5. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

5.1. Berdasarkan Persamaan

Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.

5.2. Berdasarkan Perbedaan

Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.

5.3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.

5.4. Berdasarkan Ciri Biokimia

Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

5.5. Berdasarkan Manfaat

Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
6. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
  1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
  2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
  3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :
  1. Kingdom (kerajaan)
  2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
  3. Classis (Kelas)
  4. Ordo (Bangsa)
  5. Familia(Keluarga/Suku)
  6. Genus (Marga)
  7. Spesies (Jenis)
7. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup
sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.

7.1. Klasifikasi Sistem Alami

Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau. 
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.



7.2. Klasifikasi Sistem Buatan

Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
  1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
  2. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
  3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.

8.1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)

Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae. 

8.2. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)

Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas. 
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

8.3. Kelas

Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. 
Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. 
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

8.4. Ordo (Bangsa)

Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran. 
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).

8.6. Famili (Suku atau Keluarga)

Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiranidae
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).

8.7. Genus (Marga)

Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. 
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing). 
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).

8.8. Species (Jenis)

Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil). 
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. 
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya:Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya(pepaya), Oryza sativa (padi).

Mengeluarkan Zat Sisa

MENGELUARKAN ZAT SISA



Setiap makhluk hidup mengeluarkan zat sisa agar tidak membahayakan dan meracuni tubuhnya. Alat ekskresi pada manusia berupa paru-paru, kulit, ginjal, dan anus. Paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air. Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat yang terdiri dari air, urea, dan garam. Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urin yang terdiri dari air, garam, dan urea. Anus merupakan poros sistem pencernaan yang mengeluarkan zat sisa berupa tinja, air, dan garam.

Bagaimana tumbuhan mengeluarkan zat sisa? Pengeluaran zat sisa pernapasan pada tumbuhan dilakukan melalui stomata dan lentisel.
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
Oksidasi zat makanan serta pertukaran zat di dalam tubuh makhluk hidup (metabolisme) selain menghasilkan energi juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Kadar zat sisa yang tinggi jika tidak dibuang akan membahayakan tubuh. Contoh paruparu dan insang mengeluarkan CO2 dan uap air, kulit mengeluarkan keringat, dan ginjal mengeluarkan urine. Tumbuhan mengeluarkan zat sisa melalui stomata.
paru-paru mengeluarkan zat sisa
Jadi salah satu ciri makhluk hidup adalah mengeluarkan zat sisa (Ekskresi), ketika makhluk hidup tidak bisa lagi mengeluarkan zat sisa maka mkhluk hidup tersebut berada dalam kondisi tidak sehata dan dapat menimbulkan kematian terhadap makhluk hidup tersebut.

Hubungan Komponen Ekosistem

HUBUNGAN KOMPONEN EKOSISTEM





Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang keterangan gambar anak panah : dimakan.

1 . Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara.

2 . Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotic

Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnyauntuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun taklangsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumendan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melaluiperistiwa sebagai berikut:
a . Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.

Rantai makanan

b . Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai makanan

Jaring–jaring makanan


c . Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

Piramida makanan

d . Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.

Arus energi

e . Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh lihat siklus air di bawah ini!


Siklus air

Keseimbanganekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbale balik di antara komponen-komponen ekositem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora!
perbandingan hewan

Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organism tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organism tidak terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya.